Thursday, June 25, 2009

PENYEDIAAN GENERASI AL-QUR'AN MENURUT AL-KITAB & AL-SUNNAH

PEDOMAN WAHYU

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu daripada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu-batu, penjaganya ialah para malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak menderhakai perintah ALLAH kepada mereka dan sentiasa mengerjakan apa yang diperintah" (Surah al-Tahrim 66:6)

KETERANGAN

Wahai orang-orang yang beriman:
i) Kata Ibn 'Abbas radiyalLahu 'anhuma, "iaitu orang-orang yang mengikut al-Qur'an dan Nabi Muhammad sallalLahu 'alayhi wa sallam (al-sunnah)";
ii) Kata Ibn Mas'ud radiyalLahu 'anhuma, "apabila engkau mendengar seruan ALLAH Ta'ala ini, maka perhatilah betul-betul kerena beritanya sudah tentu tentang kebaikan yang mint adikerjakan atau kejahatan yang mint adihindari"
iii) Daripada AbdulLah bin 'Umar radiyalLahu 'anhuma, katanya "Rasulullah sallalLahu 'alayhi wa sallam bersabda: "Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dipertanggungjawabkan terhadap apa yang di bawah pimpinannya" (Riwayat al-Bukhariy).

Peliharalah dirimu:
i) Kata Ibn 'Abbas radiyalLahu 'anhuma, "Kerjakanlah amalan taat kepada Allah dan hindarilah perbuatan maksiat kepada-Nya";
ii) Kata Mujahid, "Bertaqwalah kamu kepada Allah."

Dan keluargamu:
i) Kata 'Aliy radiyalLahu 'anh, "Didik dan ajarlah mereka";
ii) Kata Ibn 'Abbas radiyalLahu 'anhuma, "Suruhlah ahli keluargamu dengan dengan al-Dhikr (al-Qur'an), nescaya Allah selamatkan kamu dari api neraka";
iii) Kata Mujahid, "Suruhlah ahli keluargamu bertaqwa kepada Allah".

Bahan bakarnya adalah manusia dan batu-batu:
Firman Allah Tabaraka wa Ta'ala, "Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selainj Allah adalah umpan neraka Jahannam" (surah al-Anbiya' 21:98)

MUQADDIMAH

Umat Islam hari ini ttidak mahu bangkit semula dan kembali mencipta kejayaan sebagaimana generasi awal jika aspek tarbiyah diabaikan. Isu berkaitan tarbiyah perlulah ditangani menurut acuannya yang betul, apakah ada acuan lain yang lebih baik daripada acuan Allah? (surah al-Baqarah 2:138)

TUJUAN TARBIYAH

Tarbiyah yang berjaya ialah upaya membangkitkan kesedaran kepada setiap orang bingkas bertindak menyelamatkan diri dan ahli keluarga daripada seksaan neraka. Bahkan Rasulullah salalLahu 'alayhi wa sallam sendiri banyak berdoa dengan doa ini: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu daripada seksaan neraka." (Riwayat al-Bukhariy)

ISI TARBIYAH

Pengisian tarbiyah - demi menyelamatkan diri sendiri dan ahli keluarga daripada seksaan neraka - adalah memberatkan kepada melahirkan individu yang segera menyahut perintah Allah, tunduk memperhambakan diri hanya kepada-Nya (ibtigha'a mardatilLah) di sepanjang hayatnya dan tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu yang lain. Justeru inilah jalan lurus yang wajib dilalui. Firman Allah Jalla wa 'Azza: "Dan hendaklah kamu mengabdikan diri kepada Ku. Inilah jalan yang lurus." (surah Ya Sin, 36:61). Inilah jalan yang wajib bagi setiap Muslim memohonnya - paling kurang 17 kali - setiap hari.

SUMBER RUJUKAN

Sumber rujukan bagi para murabbi melaksanakan agenda tarbiyah yang sempurna ini ialah al-Qur'an dan al-Sunnah. Daripada Malik, katanya: Telah sampai berita kepadanya bahawa Rasulullah salalLahu 'alayhi wa sallam - bersabda: "Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu pasti tidak akan sesat selama-lamanya selagi kamu berpegang teguh kepada kedua-duanya: KitabulLah dan Sunnah Nabi-Nya." (Riwayat Malik. Tahqiq al-Albaniy: Hadith Hasan). Menerusi tarbiyah al-Qur'an ia membekalkan fiqh i'tiqadiy bagi mencorakkan tasawwur yang betul. Manakala al-Sunnah pula membekalkan fiqh 'amaliy bagi membimbing ketepatan amalan dan model teladan untuk ikutan.

HASIL TARBIYAH

Tarbiyah yang betul menurut garisan al-Qur'an dan al-Sunnah - in sha'alLah - menghasilkan:

(1) Generasi ilmuwan yang khashyah kepada Allah: Ilmu yang benar (al-haq) akan membimbing manusia menjadi hamba Allah yang khashyah (takut) hanya kepada-Nya. Firman Allah-Ta'ala: "Sesungguhnya yang takutkan Allah itu tidak lain adalah para ulama' (ilmuwan)." (surah Fatir, 35:28). Ia sentiasa sedar tentang pengawasan Allah (muraqabatulLah) walau dimana ia berada, takutkan seksaan-Nya dan mengharapkan keredaan-Nya sepanjang masa. Firman Allah lagi: "Orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tidak takutkan sesiapapun kecuali Allah." (surah al-Ahzab, 33:39). Ulama' menurut ibn 'Abbas-radiyalLahu 'anhuma- ialah: "Orang yang mengetahui tentang Al-Rahman, tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu yang lain, menghalalkan apa yang Dia halalkan, mengharamkan apa yang Dia haramkan, memelihara wasiatnya, yakin kepada pertemuan dengan-Nya dan yakin bahawa Dia akan menghisab segala amal perbuatannya." Generasi ini, walaupun beroleh kesempatan dan peluang melakukan maksiat dan munkar, ia sudah tentu punya kekuatan menyatakan dengan tegas: "Sesungguhnya aku takutkan Allah-Rabb al'alamin." (Riwayat al-Bukhariy).

(2) Generasi yang sedia berkorban pada jalan Allah: Kemuliaan dan ketinggian, kemajuan dan kekuatan tidak mungkin dapat dijelmakan dalam sebuah masyarakat yang kontang semangat pengorbanan. Buktinya, kejayaan yang diraih generasi pertama didikan RasululLAh-sallalLahu 'alayhi wa sallam- adalah hasil kesanggupan mereka mengharungi kehidupan penuh pengorbanan. Mereka bukan sahaja sanggup banyak berpuasa, mementingkan kesederhanaan,mengutamakan orang lain, membebaskan diri dari kekikiran, bahkan sedia menggadaikan nyawa demi mencari keredaan Allah. Firman Allah-Ta'ala lagi: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berkorban harta benda dan jiwa raga mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar." (surah al-Hujurat, 49:15).

(3) Generasi yang memiliki 'izzat al-nafs: Generasi berjiwa besar yang tidak tunduk mengalah kepada pengaruh duniawi, punya harga diri dan memiliki keyakinan yang tinggi. Firman Allah - Jalla wa'Azza: "Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang palaing tinggi (darjatnya) jika kamu orang-orang yang beriman." (Surah Ali'Imran,: 3:139).

(bersambung)